بســـمے الله الرّحمنـ الرّحـيـمـے
الســـلامـ عليكــــمـ ورحمة الله وبركــــاته
Alhamdulillāh kita bersyukur kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla, shalawat dan salam semoga selalu Allāh berikan kepada Nabi kita Muhammad shallallāhu ‘alayhi wa sallam, pada keluarga beliau, para sahabat serta orang-orang yang mengikuti beliau sampai hari kiamat kelak.
Bapak, Ibu, Saudara-Saudari seiman yang dimuliakan oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla.
(4) Haji termasuk amalan yang paling mulia.
سُئِلَ رَسُولُ اللهِ e : أَيُّ الأَعْمَالِ أَفْضَلُ ؟ قَالَ : ((إِيْمَانٌ بِاللهِ)). قَالَ : ثُمَّ مَاذَا ؟ قَالَ : ((الجِهَادُ فِي سَبِيْلِ اللهِ)). قَالَ : ثُمَّ مَاذَا ؟ قَالَ : ((حَجٌّ مَبْرُوْرٌ)).
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pernah ditanya:
“Amal perbuatan apa yang paling utama?”
Beliau menjawab:
“Beriman kepada Allah.”
Penanya berkata:
“Kemudian apa?”
Beliau menjawab:
“Berjihad di jalan Allah.”
Penanya berkata:
“Kemudian apa?”
Beliau menjawab:
“Haji yang mabrur.”
(HR Bukhari nomor 1422, bersi Fathul Baru nomor 1519, dari Abu Hurairah radhiyallāhu ‘anhu)
–> Salah satu jawaban Rāsulullāh shālallāhu ‘alayhi wassalam adalah, “Haji yang mambrur.”
(5) dan (6) Haji menghilangkan kefakiran dan dosa.
Sebagaimana dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Tirmidzi, Abdulllah bin Masud rādiallāhu’anhu meriwayatkan bahwa Rāsulullāh shālallāhu ‘alayhi wassalam bersabda:
تَابِعُوا بين الحجِّ والعمرةِ ، فإنَّهما ينفيانِ الفقرَ والذنوبَ ، كما يَنفي الكيرُ خَبَثَ الحديدِ والذهبِ والفضةِ ، وليس للحجةِ المبرورةِ ثوابٌ إلا الجنةُ
“Ikutilah antara haji dan umrah, karena sesungguhnya kedua nya, haji dan umrah tersebut, menghilangkan kefakiran dan dosa-dosa, sebagaimana ubupan menghilangkan karat-karat besi, emas dan perak. Tidak ada pahala bagi haji mabrur kecuali surga.”
–> Ikutilah antara haji dan umrah artinya selalu kerjakan haji dan umrah.
–> Ubupan (yaitu untuk memanaskan tungku api).
(7) Haji adalah jihad bagi muslimah.
Saya lanjutkan kepada keistimewaan yang lain yang ketujuh, haji adalah jihad bagi wanita muslimah.
Ini bagi ibu-ibu dan saudari-saudari muslimah yang ingin menunaikan ibadah haji.
Ketika anda melengkapi syarat-syarat untuk menunaikan ibadah haji, kemudian anda menunaikan ibadah haji, maka ingatlah bahwa haji adalah jihad bagi seorang perempuan.
Rāsulullāh shālallāh ‘alayhi wassalam pernah ditanya Aisyah :
يَا رَسُولَ اللَّهِ نَرَى الْجِهَادَ أَفْضَلَ الْعَمَلِ أَفَلَا نُجَاهِدُ قَالَ لَا لَكِنَّ أَفْضَلَ الْجِهَادِ حَجٌّ مَبْرُورٌ
“Wahai Rāsulullāh, kami melihat jihad itu adalah amalan yang paling utama, bolehkah kami para wanita berjihad?
Rāsulullāh shālallāhu ‘alayhi wassalam mengatakan, “Tidak, tetapi jihad yang utama (bagi para wanita) adalah haji yang mabrur.”
(HR Bukhari nomor 1423, versi Fathul Bari nomor 1520)
Bapak ibu saudara saudari yang dimuliakan oleh Allāh Subhanahu Wa Ta’ala.
(8) Langkah kaki orang berhaji mengangkat derajat dan menuliskan pahala.
Orang yang keluar dari rumah menuju Baitullāh dalam rangka ingin menunaikan ibadah haji maka tidaklah satu langkahnya kecuali akan mengangkat derajatnya dan tidaklah satu langkah yang lain kecuali akan menuliskan baginya pahala.
Coba berapa langkah kita ketika haji?
Dan alat transportasi yang paling istimewa ketika haji apa? Kaki.
Maka perhatikan nih kaki. Itu semua dirasakan oleh orang yang menunaikan ibadah haji. Baik yang pakai kereta, baik yang pakai bus eksklusif, pakai kaki, ngelontar pake kaki. Jalan dari jumrah ke jumrah pakai kaki.
Coba perhatikan, keistimewaan yang sangat luar biasa ini.
Rāsulullāh shālallāh ‘alayhi wassalam sebutkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Atthābrāni dalam kitabnya Al Mu’jam Al Ausat, ‘Ubadah Ibnu Shāmat eādiallāhu ‘anhu berkata, Rāsulullāh shālallāhu ‘alayhi wassalam bersabda:
فإن لـك مـن الأجـر إذا أممـت البيـت العتيـق أن لا ترقـع قدمًـا أو تضعهـا أنـت ودابتـك ؛ إلا كتبـت لـك حسـنة، ورفعـت لـك درجـة
“Sesungguhnya bagi engkau dari pahala jika engkau menuju baitul ‘Atīq, tidaklah kamu mengangkat kakimu dan meletakkan kakimu dan juga tidaklah hewan kendaraanmu, kecuali langkahan kaki tersebut dituliskan bagimu satu pahala dan diangkatkan bagimu satu derajat.”
–> Baitul ‘atīq yaitu Al Ka’bah Al Musyarafah, dalan rangka menunaikan ibadah haji.
–> hewan kendaraanmu, maksudnya onta yang engkau tunggangi untuk menunaikan ibadah haji, dia mengangkat kakinya atau meletakkan kakinya.
Siapa yang tidak ingin ?
Oleh karenanya orang ketagihan ingin menunaikan ibadah haji.
(9) Tidak ada wukuf kecuali ketika haji.
Jadi keistimewaan orang yang menunaikan ibadah haji adalah wukuf di Arāfah.
Tidak ada ibadah yang berupa wukuf kecuali diamalkan oleh orang yang menunaikan ibadah haji wukuf di Arāfah.
Allāh Subhanahu wa Ta’ala akan membagakan seluruh orang yang berwukuf di Arāfah.
Coba perhatikan dalam sebuah hadits, Rāsulullāh shālallāh ‘alayhi wassalam bersabda dari,l Abdullah bin Umar rādiallāhu’anhu, hadits riwayat Ibnu Hibban:
وأما وقوفك عشية عرفة، فإن الله يهبط إلى سماء الدنيا، ثم يباهي بكم الملائكة، فيقول: هؤلاء عبادي جاءوني شعثاً سُفْعاً، يرجون رحمتي ومغفرتي؛ فلو كانت ذنوبكم كعدد الرمل، وكعدد القطر، وكزبد البحر، لغفرتها، أفيضوا عبادي مغفوراً لكم، ولمن شفعتم له
“Ketika engkau berwukuf pada siang hari Arāfah, maka Allāh akan turun ke langit dunia, lalu Allāh membagakan kalian (orang-orang yang wukuf di Arāfah), Allāh berfirman:
“Mereka adalah hamba-hamba-Ku, datang mendatangi-Ku dalam keadaan lusuh penuh dengan debu, mereka mengharap rāhmat-Ku dan ampunan-Ku.
Kemudian Allāh mengatakan kepada penghuni atau yang lagi wukuf di Arāfah:
“Kalaupun seadainya dosa kalian sebanyak pasir atau sebanyak rintikan hujan atau sebanyak buih di lautan, niscaya pasti aku akan ampuni. Silahkan wahai hamba-hamba-Ku, kalian pulang dari Arāfah ini, kembali kalian ke Mina, kembali kalian bermalamlah kalian di Muzdhalifah. Sungguh Aku telah ampuni bagi kalian dan orang-orang yang kalian do’akan ketika tadi di Arāfah.”
Dan ini ingat, perhatikan, kepada bapak-bapak, saudara-saudari sekalian yang menunaikan ibadah haji pada tahun ini.
Ketika anda wukuf di Arāfah, maka pastikan anda benar-benar di dalam Arafah.
Jangan-jangan nyari gunung yang paling tinggi, ternyata dia bukan Arafah, Habis itu sampai maghrib dia di sana, pulang ke Mina. Tidak sah hajinya.
Pastikan ini, bertanya untuk memastikan.
Tanya sama petugas, tanya sama panitia, tanya, lihat batas-batas.
Alhamdulillah, negara Arāb Saudi sangat memperhatikan untuk jama’ah haji mereka mempunyai syiar .. “Mengabdi kepada jama’ah haji itu adalah kemuliaan bagi kita, karena itu termasuk amal ibadah.”
Ketika wukuf, yang punya mobil tidak bisa pakai mobil. Yang punya pakaian paling mahal, tidak bisa pakai pakaiannya kecuali pakaian ihram. Datang dalam keadaan lusuh, dari setiap atau arah penjuru dunia, yang sangat dalam.
Mereka datang kenapa?
Karena mengharap rahmat dan ampunan dari Allāh Subhānahu wa Ta’āla.
Makanya, ketika di Arāfah jangan main-main.
Saya berikan tips ketika di Arāfah.
Sebelum tanggal Arāfah jangan kemana-mana, tidak perlu mencari keluarga, tetangga dan lain sebaginya yang mengakibatkan pada hari Arāfah, tanggal 9, bisa lelah dan tidur.
Gunakan waktu sebaik-baiknya untuk berdzikir dalam segala keadaan ketika wukuf di Arāfah, karena waktunya terbatas.
Jadi mulai setengah satu sampai maghrib, terbatas waktunya.
Nanti amalan-amalam ketika Arāfah akan saya sebutkan, mudah-mudahan ini bermanfaat.
صلى الله على نبينا محمد
و السّلام عليكم ورحمة الله وبر كا ته
Bersambung ke bagian 07, In syā Allāh
________
🌾 Donasi Program Dakwah Islam Cinta Sedekah & Bimbingan Islam ;
🌐 http://cintasedekah.org/program-cinta-sedekah/
💰 INFAQ
🏦 Bank Syariah Mandiri (Kode Bank 451)
📟 7814 5000 17
🏢a.n Cinta Sedekah Infaq